Square Enix Umumkan Dissidia Final Fantasy Baru Setelah 8 Tahun, Tapi Penggemar Kecewa Karena Hanya Hadir di Mobile

remingtoncosmo.com – Setelah delapan tahun menunggu, Square Enix akhirnya mengumumkan kebangkitan seri legendaris Dissidia Final Fantasy. Namun sayangnya, euforia itu langsung berubah menjadi kekecewaan besar di kalangan penggemar. Alasannya? Seri terbaru Dissidia Final Fantasy kali ini hanya akan hadir di perangkat seluler (mobile), bukan di konsol seperti PlayStation atau PC sebagaimana harapan para pemain lama.

Kembalinya Seri Dissidia Final Fantasy Setelah Vakum Panjang

Seri Dissidia Final Fantasy pertama kali hadir di PlayStation Portable (PSP) pada tahun 2008 dan langsung menjadi fenomena besar di kalangan penggemar JRPG dan game pertarungan. Game ini memadukan karakter-karakter ikonik dari seluruh seri Final Fantasy—mulai dari Warrior of Light hingga Cloud Strife dan Sephiroth—ke dalam arena pertarungan bergaya arena brawler dengan sistem Bravery dan HP attack yang unik.

Versi keduanya, Dissidia 012 Final Fantasy (Duodecim), dirilis pada tahun 2011 dan memperluas daftar karakter sekaligus memperhalus mekanisme gameplay-nya. Banyak pemain menganggap Duodecim sebagai puncak seri tersebut, bahkan hingga kini masih memiliki komunitas aktif.

Setelah sekian lama tanpa kabar, pengumuman Dissidia Final Fantasy baru pada Oktober 2025 seharusnya menjadi kabar besar. Namun, keputusan Square Enix untuk menjadikannya game mobile eksklusif membuat banyak fans mempertanyakan arah pengembangannya.

Square Enix Umumkan Dissidia Baru Lewat Situs Resmi dan Teaser Misterius

Melalui situs web resmi yang baru diluncurkan, Square Enix memperkenalkan proyek baru yang mereka sebut sebagai “evolusi berikutnya dari seri Dissidia Final Fantasy.” Dalam laman tersebut, terlihat sepuluh siluet karakter ikonik yang berdiri di latar penuh cahaya kristal—sebuah ciri khas dunia Final Fantasy.

Dari siluet itu, para penggemar dengan cepat mulai menebak siapa saja karakter yang akan hadir. Beberapa di antaranya terlihat jelas seperti Cloud Strife (Final Fantasy VII), Lightning (Final Fantasy XIII), dan Prompto (Final Fantasy XV). Ada pula dugaan kuat bahwa Zidane Tribal (FF9), Rinoa Heartilly (FF8), dan Auron (FF10) juga akan muncul.

Square Enix juga mengumumkan bahwa siaran langsung khusus pada 14 Oktober 2025 akan menampilkan trailer perdana dan rincian gameplay. Pengumuman ini menandai pertama kalinya seri Dissidia kembali dalam delapan tahun terakhir setelah rilis Dissidia Final Fantasy NT dan Opera Omnia pada 2017.

Harapan yang Pupus: Dari Game Pertarungan Epik Menjadi Mobile Gacha

Sayangnya, euforia pengumuman itu cepat berubah menjadi rasa kecewa mendalam. Banyak penggemar yang berharap Dissidia berikutnya akan hadir di PS5, Xbox Series X|S, atau PC dengan kualitas grafis dan gameplay sinematik modern. Namun kenyataannya, game ini hanya diumumkan untuk perangkat mobile Android dan iOS, yang secara tidak langsung mengindikasikan kemungkinan besar mengadopsi sistem gacha seperti game mobile Square Enix lainnya.

Bagi sebagian pemain lama, keputusan ini terasa seperti pengkhianatan terhadap akar seri Dissidia. Sebab, Dissidia dulunya adalah game fighting kompetitif dengan sistem pertarungan strategis dan penuh kedalaman, bukan sekadar koleksi karakter berbasis gacha.

Di media sosial dan forum seperti Reddit serta X (Twitter), reaksi negatif bermunculan. Salah satu komentar populer menulis,

“Saya tahu orang-orang membenci ponsel dan gacha, tetapi Opera Omnia sangat bagus. Saya kurang yakin ini akan sebagus itu, tetapi saya bisa bermimpi.”

Komentar lain berkata,

“Square, tolong, setidaknya remaster Duodecim! Kami hanya ingin versi modern dari game itu, bukan versi gacha yang penuh mikrotransaksi.”

Rekam Jejak Square Enix di Dunia Game Mobile yang Bikin Ragu

Keraguan terhadap proyek baru ini bukan tanpa alasan. Square Enix memiliki sejarah yang kurang baik dalam mempertahankan game selulernya. Beberapa judul besar seperti Kingdom Hearts: Dark Road, Final Fantasy VII: The First Soldier, dan NieR Re[in]carnation semuanya ditutup dalam waktu singkat meskipun memiliki basis pemain yang cukup besar di awal peluncuran.

Kegagalan tersebut membuat komunitas pemain skeptis terhadap keberlanjutan proyek baru Dissidia Final Fantasy Mobile. Mereka khawatir game ini hanya akan bertahan beberapa tahun sebelum akhirnya ditutup karena profit tidak memenuhi target.

Selain itu, tren live-service game yang berlebihan di ekosistem mobile membuat banyak gamer klasik kehilangan minat. Pemain lama berharap seri Final Fantasy Dissidia dapat kembali ke akar aslinya: game fighting 3D sinematik dengan kontrol presisi dan cerita mendalam.

Potensi dan Spekulasi: Apakah Ini Akan Jadi Dissidia Mobile yang Berbeda?

Meski banyak kritik, tidak sedikit juga yang masih menaruh harapan. Beberapa analis game Jepang memperkirakan bahwa Square Enix mungkin tengah menguji pasar untuk reboot besar. Ada kemungkinan versi mobile ini akan berperan sebagai pengenalan ulang untuk seri tersebut sebelum menghadirkan proyek besar di konsol generasi berikutnya.

Jika benar, Dissidia Final Fantasy Mobile bisa menjadi platform penghubung karakter antar-seri, mirip seperti Final Fantasy Record Keeper atau Opera Omnia, di mana pemain dapat mengoleksi karakter dari seluruh jagat Final Fantasy. Namun, kualitas gameplay akan menjadi faktor penentu apakah proyek ini mampu bertahan lama atau hanya menjadi eksperimen sementara.

Karakter-Karakter Ikonik yang Mungkin Kembali

Dalam gambar teaser, siluet sepuluh karakter menjadi bahan spekulasi besar di kalangan penggemar. Berikut beberapa nama yang diyakini akan tampil:

  • Cloud Strife (Final Fantasy VII) – simbol utama franchise dan karakter favorit penggemar.

  • Lightning (Final Fantasy XIII) – ikon wanita kuat yang selalu muncul dalam crossover Square Enix.

  • Prompto Argentum (Final Fantasy XV) – wakil karakter muda dan ceria.

  • Zidane Tribal (Final Fantasy IX) – representasi karakter klasik era PlayStation.

  • Auron (Final Fantasy X) – simbol kedewasaan dan kebijaksanaan.

  • Rinoa Heartilly (Final Fantasy VIII) – karakter romantis dengan kekuatan sihir emosional.

Jika daftar karakter ini benar, maka game ini akan memiliki potensi besar untuk menarik penggemar lintas generasi—dari era 90-an hingga generasi modern.

Reaksi Komunitas dan Harapan untuk Masa Depan Dissidia

Reaksi komunitas gamer mencerminkan dua sisi yang kontras. Di satu sisi, para pemain lama kecewa karena Square Enix tampak kembali “terjebak” dalam pasar mobile. Namun di sisi lain, beberapa pemain yang menikmati Opera Omnia percaya bahwa game ini masih punya peluang untuk sukses, asalkan pengembang menjaga kualitas narasi dan gameplay.

Banyak juga yang menyerukan agar Square Enix menghadirkan remaster atau remake dari Dissidia 012: Duodecim di platform modern seperti PS5 dan PC. Permintaan itu terus meningkat di media sosial, terutama setelah keberhasilan Final Fantasy VII Rebirth membuktikan bahwa nostalgia masih memiliki kekuatan besar di pasar game modern.

Tanggal Rilis dan Informasi Tambahan

Hingga kini, Square Enix belum mengumumkan tanggal rilis resmi Dissidia Final Fantasy Mobile. Namun, studio tersebut telah mengonfirmasi bahwa informasi lengkap mengenai gameplay, sistem pertarungan, dan karakter tambahan akan diungkap dalam siaran langsung pada 14 Oktober 2025.

Sementara itu, para penggemar berharap Square Enix akan mendengarkan kritik dan mempertimbangkan untuk merilis versi konsol atau PC di masa mendatang. Dengan sejarah panjang dan potensi besar yang dimiliki seri Dissidia, keputusan tersebut bisa menjadi langkah penyelamat bagi reputasi perusahaan di mata komunitas global.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *